Surakarta, 24 Juli 2023 – Fakultas Vokasi Universitas Sebelas Maret (UNS) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) untuk membahas kurikulum Prodi D3 Teknik Informatika berbasis vokasional di UNS Inn, tepatnya di Ruang Mangkunegara Lounge. Acara ini dihadiri oleh Dekan Sekolah Vokasi, Wakil Dekan Akademik Sekolah Vokasi, Dewan Dosen, Tim Unit Penjaminan Mutu (UPM), alumni, serta mitra dari Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).
Diskusi yang dimulai pada pukul 09.00 WIB ini menghadirkan tiga narasumber utama yang sangat berkompeten di bidangnya. Saga Iqranegara, Ketua Umum Asosiasi Digital Kreatif (ADITIF), membuka sesi dengan memaparkan pentingnya keterampilan digital kreatif dalam era industri 4.0. Saga menekankan bahwa kurikulum yang adaptif dan responsif terhadap perkembangan teknologi sangat krusial untuk mempersiapkan lulusan yang siap bersaing di pasar kerja global. "Pendidikan vokasional harus mengedepankan praktik langsung dan kolaborasi dengan industri untuk menghasilkan talenta yang siap pakai," ujarnya.
Albert Candra Saputra, Ketua Keluarga Alumni D3TI UNS, kemudian memberikan pandangan dari perspektif alumni. Ia berbagi pengalaman tentang tantangan yang dihadapi oleh lulusan baru di dunia kerja dan memberikan masukan mengenai keterampilan apa saja yang perlu ditekankan dalam kurikulum. "Sebagai alumni, kami melihat perlunya integrasi antara teori dan praktik serta peningkatan soft skills seperti komunikasi dan teamwork dalam kurikulum," kata Albert.
Sesi terakhir diisi oleh Tony Dwi Susanto, S.T., M.T., Ph.D., ITIL, COBIT, yang juga menjabat sebagai Chapter President AISINDO (Association for Information Systems Indonesia Chapter). Tony menyoroti pentingnya standar internasional dalam pendidikan vokasional dan bagaimana sertifikasi seperti ITIL dan COBIT dapat menjadi nilai tambah bagi lulusan. "Kurikulum harus dirancang sedemikian rupa agar lulusan tidak hanya memiliki pengetahuan teknis, tetapi juga memiliki sertifikasi yang diakui secara global," jelasnya.
Diskusi berjalan sangat interaktif dengan banyaknya masukan dan saran dari berbagai pihak yang hadir. Dekan Sekolah Vokasi, dalam sambutannya, menyampaikan harapannya agar FGD ini dapat menghasilkan rekomendasi kurikulum yang komprehensif dan relevan dengan kebutuhan industri saat ini. "Kolaborasi antara akademisi, alumni, dan industri adalah kunci untuk menciptakan kurikulum yang mampu menghasilkan lulusan berkualitas," tegasnya.
Acara ini diakhiri dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Prodi D3 Teknik Informatika dengan beberapa mitra industri sebagai bentuk komitmen untuk terus bekerja sama dalam pengembangan kurikulum yang berbasis pada kebutuhan vokasional dan industri.
Dengan adanya FGD ini, diharapkan Prodi D3 Teknik Informatika UNS dapat terus meningkatkan kualitas pendidikan dan menghasilkan lulusan yang siap berkompetisi di era digital dan industri 4.0.
Leave a Reply